Jumat, 12 Desember 2014

pemeliharaan mesinmesin kantor



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini, di kalangan dunia usaha banyak perusahaan baik pemerintahan maupun swasta yang dalam usahanya semakin mengandalkan mesin kantor guna memungkinkan di dapatkan hasil yang optimal.  Perkembangan tekhnologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memerhatikan efesiensi di segala bidang. Menghadapi perkembangan tersebut, tentu saja diperlukan usaha untuk memiliki keterampilan menggunakan mesin-mesin kantor yang dapat diperoleh keuntungan serta manfaat yang banyak.
Memfasilitasi kantor dengan mesin-mesin modern bertujuan untuk mencapai produktifitas pekerjaan kantor yang seefesien mungkin secara tenaga, biaya maupun waktu. Oleh karenanya penggunaan peralatan mesin-mesin kantor yang tepat sangatlah penting dalam sebuah perusahaan. Selain itu seorang manager kantor harus pandai mesin yang terbaik, yakni mesin yang paling cocok untuk tujuan apa mesin itu di beli. Mesin kantor merupakan salah satu sarana yang dapat membantu dalam proses administrasi. Mengingat pentingnya ketersediaan mesin kantor di dalam sebuah perusahaan atau instansi maka dari itu saya memilih judul makalah
“ PENGURUSAN PEMELIHARAAN MESIN-MESIN KANTOR DAN CARA PEMELIHARAAN MESIN-MESIN KANTOR”.






1.2  RUMUSAN MASALAH

Berlatarbelakang pentingnya mesin-mesin kantor maka penyusun merumuskan beberapa permasalahn sebagai berikut:
1.2.1        Apa pengertian mesin kantor?
1.2.2        Bagaimana tata cara dalam pengadaan mesin-mesin kantor?
1.2.3        Apa manfaat menggunakan mesin-mesin kantor?
1.2.4        Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengadaan mesin-mesin kantor?
1.2.5        Apakah kelebihan dan kelemahan mesin-mesin kantor?
1.2.6        Apa fungsi mesin-mesin kantor?
1.2.7        Bagaimana cara memelihara mesin-mesin kantor?

1.3  TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.      Dapat memahami pengertian mesin-mesin kantor.
2.      Mengetahui tata cara pengadaan mesin-mesin kantor.
3.      Mengetahui manfaat menggunakan mesin-mesin kantor.
4.      Mengetahui hal-hal yang akan dipertimbangkan dalam pengadaan mesin-mesin kantor.
5.      Mengetahui jenis mesin kantor serta kelebihan dan kelemahannya.
6.      Mengetahui fungsi mesin kantor.
7.      Mengetahui pemeliharaan mesin-mesin kantor.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN MESIN-MESIN KANTOR
      Mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara efesien. Mesin-mesin kantor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, dan mengolah bahan-bahan, data ataupun keterangan dalam suatu pekerjaan tata usaha yang cara kerjanya bersifat mekanik, magnetik, dan elektrik (Tjandra Sheddy N., dkk, 2008:hal 47).
      Mesin kantor adalah segenap peralatan yang bersifat mekanik, elektris, elektronis, maupun magnetis yang di gunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah, ataupun mengirim keterangan yang di butuhkan oleh suatu lembaga sehingga mampu memperlancar aktivitas kantor. Yang termasuk mesin kantor diantaranya adalah komputer, telepon, internet, mesin tik manual dan elektronik, dsb. (http://smk-nusantara-melawi.blogspot.com/).

2.2 MANFAAT PENGGUNAAN MESIN-MESIN KANTOR
      Pada umumnya, bila menggunakan mesin-mesin kantor walaupun melalui tahap perencanaan terlebih dahulu, ditemukan beberapa keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan atau manfaat dalam penggunaan mesin-mesin kantor adalah sbb: (Moekijat,1989:hal 66)
1.      Untuk menghemat tenaga kerja
Akan terdapat penghematan pada daftar pembayaran atau tenaga kerja dapat di kurangi untuk pekerjaan lain.
2.      Untuk menghemat waktu
Beberapa pekerjaan harus diselesaikan dalam suatu jangka waktu tertentu, misalnya dalam mempersiapkan upah.
3.      Untuk meningkatkan ketelitian dan memperbaiki mutu pekerjaan
Misalnya mesin hitung memberikan penelitian secara mekanis dan meniadakan kegiatan pemeriksaan.
4.      Untuk mengurangi rasa bosan di bandingkan dengan metode tulisan tangan
Beberapa mesin adalah membosankan, tetapi apabila pekerjaan dilakukan dengan cepat mungkin rasa bosan tersebut dapat dikurangi.
5.      Pekerjaan nampak lebih baik, misalnya faktur yang diketik.
6.      Untuk mencegah penyalahgunaan, misalnya mesin untuk menulis cek.
7.      Untuk mengurangi kelelahan pegawai kantor dan dengan demikian menambah mutu pekerjaan, misalnya mesin ketik elektrik.
8.      Untuk memberikan keterangan yang lebih banyak, lebih cepat dari sebelumnya, kepada manajemen, misalnya komputer elektronik.
Sedangkan kerugian dalam penggunaan mesin-mesin kantor adalah sbb: (Moekijat,1989:hal 67)
1.      Mesin tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang memerlukan kecerdasan tinggi, misalnya seorang akuntan masih diperlukan meskipun di pergunakan mesin hitung.
2.      Tingkat penyusutan beberapa mesin adalah tinggi, misalnya mesin hitung elektronis mengakibatkan mesin-mesin yang lain cepat menjadi out of date.
3.      Biaya barang-barang keperluan kantor dan alat tulis menulis serta cetak mencetak, misalnya dengan mesin hitung hal ini tidak terlihat.
4.      Sulit mendapatkan operator-operator mesin yang cakap atau biaya untuk melatih mereka, terutama operator mesin hitung.
5.      Pengarunya terhadap sistem-sistem perkantoran, misalnya penggunaan komputer dapat berarti suatu perubahan besar daripada sistem-sistem perkantoran.
6.      Pegawai lebih mudah dipindahkan dari bagian yang satu kebagian yang lain ketimbang mesin.
7.      Tidak ada fleksibilitas dari beberapa metode mesin.
8.      Biaya modal, misalnya mesin-mesin tertentu harganya sangat mahal.
9.      Kesulitan pemeliharaan dan dalam terjadi kerusakan mesin.

2.3 PERTIMBANGAN DALAM PENGADAAN MESIN-MESIN KANTOR
            Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang semakin meluas memberikan beban dan tanggung jawab yang semakin besar terhadap manager perkantoran. Ia harus mengatur semua fakta yang ada mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan perkantoran. Pertimbangan yang matang terhadap faktor-faktor penting seperti karakteristik mesin-mesin yang telah dimiliki, biaya setiap satuan hasil (cost per unit), dana permulaan (initial cost), biaya pemeliharaan (maitenance cost), karakteristik mesin yang akan dibeli dan leveransir mesin perkantoran yang ada.
            Sebelum melaksanakan pengadaan mesin, manager perkantoran hendaknya mempertimbangkan dengan seksama faktor-faktor di bawah ini (Moekijat, 1991:hal 28):
1.      Jenis pekerjaan perkantoran dan cara menyelesiakannya
Tujuan pekerjaan harus di rumuskan dengan jelas dan diperiksa dengan seksama untuk menjamin bahwa tujuan tersebut adalah penting. Kemudian menentukan cara kerja yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2.      Kebutuhan individu karyawan
Kebutuhan pengadaan mesin perkantoran harus didasarkan atas kebutuhan individu karyawan untuk melaksanakan tugas pekerjaan kantornya. Pendekatan kebutuhan individu ini sangat penting dalam hubungannya dengan mesin perkantoran tersebut.
3.      Penghematan waktu
Pengadaan mesin baru diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, sehingga menimbulkan penghematan dalam keseluruhan waktu baik dalam jumlah maupun nilainya. Jumlah waktu yang dihemat tergantung pada volume pekerjaan yang dihasilkan. Sebagian besar di pengaruhi oleh di mungkinkannya penggabungan pekerjaan, fleksibilitas untuk menyelenggarakan bermacam-macam jenis pekerjaan untuk berbagai volume pekerjaan yang  
berbeda-beda. Penggunaan waktu yang dihemat harus dinilai. Agar menguntungkan, waktu yang dihemat harus dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor produktif lainnya.


4.      Fleksibilitas penggunaan mesin
Penghematan yang diperoleh dari penggunaan mesin perkantoran dipengaruhi oleh kemampuan dan fleksibilitas mesin tersebut dipergunakan untuk menyelesaikan bermacam-macam pekerjaan dalam kantor.
5.      Harga dan kebutuhan dana investasi
Harga atau nilai mesin merupakan pertimbangan yang penting dalam pengadaan mesin perkantoran. Harga mesin harus sesuai dengan pelayanan yang mampu diberikan oleh mesin tersebut.
6.      Ramalan mengenai beban pekerjaan perkantoran
Seperti halnya dalam semua perencanaan, pengadaan mesin kantor tidak hanya mempertimbangkan volume dan pekerjaan kantor yang ada sekarang. Tetapi harus mampu mengantisipasi kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
7.      Kualitas kerja mesin
Apabila mesin dipergunakan untuk membantu pekerjaan tangan, biasanya menghasilkan ketelitian yang tinggi, formulir yang dibuat dengan mesin pada umumnya lebih baik, rapi, seragam dan mudah dibaca dibandingkan dengan formulir-formulir yang ditulis dengan tangan.
8.      Nilai keindahan
Performance atau penampilan mesin kantor itu penting. Mesin kantor janganlah hanya dipandang sebagai alat fisik untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kantor saja, tetapi juga di pandang sebagai alat pendorong produktifitas karyawan. Pengadaan mesin yang tepat menimbulkan sikap positif karyawan, sehingga memungkinkan karyawan bekerja lebih efesien.
            Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pengadaan mesin-mesin kantor menurut adalah (Tjandra Sheddy N., dkk, 2008:hal 48)
1.      Mesin-mesin yang akan dipakai harus benar-benar diperlukan.
2.      Jenis mesin hendaknya praktis.
3.      Mesin tersebut dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan.
4.      Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan.
5.      Mutu mesin harus baik.
6.      Mesin dapat digunakan untuk berbagai macam pekerjaan.
7.      Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
8.      Mesin dapat disesuaikan dengan kemampuan pegawai.
9.      Mesin harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
10.  Perlu tersedianya ruangan yang memungkinkan untuk meletakkan mesin tersebut.

2.3.1  TATA CARA PENGADAAN MESIN-MESIN KANTOR
1. Membeli
Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan jalan organisasi membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah mesin sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Setelah transaksi jual beli ini selesai, barang atau mesin yang telah dibeli menjadi hak milik organisasi. Pengadaan mesin dengan cara pembelian ini merupakan cara yang dominan dilakukan oleh organisasi.
 2. Meminjam
Meminjam merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin yang diperoleh dari pihak lain dengan tanpa memberikan imbalan dalam bentuk apapun. Pemenuhan kebutuhan dengan cara ini hendaknya dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan mesin yang sifatnya sementara dan harus mempertimbangkan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.
3. Menyewa
Menyewa merupakan carapemenuhan kebutuhan mesin yang diperoleh dari pihak lain dengan memberikan imbalan sesuai kesepakatan dua belah pihak. Pemenuhan kebutuhan mesin dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila mesin bersifat sementara atau temporer.
4.  Membuat sendiri
Membuat sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan jalan membuat sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja tertentu. Pemilihan cara ini harus memperhatikan tingkat efektivitas dan efesiensinya apabila dibandingkan dengan cara pengadaan mesin yang lain.
5. Menukarkan
Menukarkan merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan jalan menukarkan mesin yang dimiliki dengan mesin yang dibutuhkan organisasi dari pihak lain. Pemilihan cara pengadaan mesin ini harus mempertimbangkan adanya saling menguntungkan di antara kedua belah pihak dan mesin yang ditukarkan harus merupakan mesin yang sifatnya berlebihan atau mesin yang dipandang dan dinilai sudah tidak layak guna maupu bernilai guna lagi.
6.  Substitusi
Substitusi merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan cara mengganti material lain yang memiliki fungsi sama untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
7. Pemberian/Hadiah
Pemberian/hadiah merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan menggunakan mesin yang merupakan pemberian/hadiah dari pihak lain.
8.  Perbaikan/Rekondisi
Perbaikan/rekondisi merupakan cara pemenuhan kebutuhan mesin dengan jalan perbaiki mesin yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit mesin maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit mesin, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit mesin tersebut dapat dioperasikan, dan kebutuhan mesin dapat dipenuhi.
Diantara beberapa alternatif  itu tentunya tidak dapat kita katakan bahwa ada satu cara paling efektif dan efesien, tetapi pemilihan suatu alternatif  pengadaan mesin diantara beberapa alternatif tersebut sangat tergantung dari sifat kepentingan dan kebutuhan, kondisi organisasional, maupun perkembangan citra baik organisasi. Sebagai contoh, apabila kebutuhan mesin sifatnya sementara dan tidak selalu digunakan, akan lebih tepat cara pengadaan mesin yang dilakukan adalah dengan menyewa, bukan dengan cara membeli karena setelah kegiatan selesai, mesin tersebut tidak digunakan lagi. Dengan demikian, apabila dilakukan dengan cara membeli tentunya merupakan tindakan pemborosan.
Penentuan cara pengadaan mesin, juga harus mempertimbangkan kondisi organisasional. Sehubungan dengan hal ini dapat di ambil contoh, apabila kondisi keuangan suatu organisasi untuk sementara tidak memungkinkan, cara pemenuhan kebutuhan mesin dapat dilakukan dengan cara meminjam misalnya, sehingga pemenuhan kebutuhan mesin tidak harus dengan cara pembelian. Namun demikian, suatu organisasi dalam pengadaan mesin pun harus tetap mempertimbangkan citra baik organisasi, dalam arti suatu organisasi jangan sampai memperoleh “cap” sebagai organisasi yang “tukang pinjam barang”  karena terlalu seringnya meminjam barang kepada organisasi lain.

2.4 PEMELIHARAAN MESIN-MESIN KANTOR
Didalam penggunaan, mesin kantor harus dipelihara dengan baik agar dapat di pergunakan secara maksimal dalam kondisi yang memuaskan. Yang dimaksud pemeliharaan disini ialah pemeliharaan terhadap harta benda baik yang bergerak, dalam usaha untuk mempertahankan kondisi yang baik atau harta benda tersebut dalam pemakaian atau pemanfaatan, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya ada buku petunjuk dari mesin-mesin tersebut yang memberikan pencegahan agar tidak terlalu cepat terjadi kerusakan pada mesin seperti cara penggunaan yang baik atau sebagainya. Namun tidak ada salahnya dibuat jadwal pemeliharaan rutin.
Oleh sebab itu perlu jadwal waktu sebaik-baiknya untuk diadakan service/perbaikan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan penggunaan mesin-mesin kantor, pemeliharaan perawatan terhadap perlengkapan materil dengan tujuan agar perlengkapan itu dapat lebih awet (mengurangi kecepatan rusak). Pemeliharaan ini lebih di tekankan pada pencegahan sebelum terlanjur rusak, dengan pertimbangan biaya yang lebih ringan.
Pemeliharaan atau barang-barang tidak bergerak relatif lebih mudah terhadap barang-barang yang bergerak, baik bergerak ditempat (mesin-mesin) maupun bergerak menempuh suatu jarak (kendaraan).
Apabila jenis barang yang bergerak lebih banyak daripada barang yang tidak bergerak, maka di dalam pemeliharaan lebih banyak jenis keahlian yang terlibat didalamnya. Bukan hanya jenis-jenis barang atau keahlian saja yang banyak pada barang bergerak ini tetap juga frekuensi pemeliharaan terhadap barang tetap. Hal ini berpengaruh terhadap usaha-usaha yang efesien mengenai pemeliharaannya artinya dalam hal pemeliharaan barang-barang yang bergerak lebih meminta perhatian yang sungguh-sungguh supaya efesien. Apakah dalam pemeliharaan ini terdapat juga pemborosan, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk penghematan? Jawabnya adalah ya, seperti halnya dalam pekerjaan persuratan, disinipun terdapat pemborosan. Pemborosan dalam hal ini tiada terpakainya suatu peralatan, sehingga jauh dari hasil yang dapat dicapai dalam waktu tertentu.
Beberapa kelemahan atau perbuatan yang menimbulkan pemborosan, dalam pemeliharaan atau pemakaian barang dapat disebutkan antara lain:
1.      Kelengahan penanganan bahan atau alat-alat dalam proses produksi.
2.      Kegagalan dalam perlindungan barang terhadap udara,panas,debu, cairan tajam dll.
3.      Pemuatan yang berlebih, pada alat angkutan yang menyebabkan cepatnya kerusakan.
4.      Pemakaian barang berlebih, dan kelebihan itu tidak dikembalikan ke gudang.
5.      Cara penggunaan atau pengoperasian mesin atau alat yang tidak tepat.
6.      Pemakaian yang kasar atas alat-alat.
7.      Kesalahan dalam batas kecepatan atau kemampuan.
8.      Kehilangan atas alat-alat kecil.
9.      Pemakaian barang atau mesin tidak sesuai dengan tujuannya.
10.  Keteledoran terhadap perbaikan kecil yang dapat dilakukan sendiri oleh operator.
11.  Kelambatan dalam sistem laporan jika terjadi kerusakan pada mesin.
12.  Kelalaian pengurusan atau barang/mesin yang tidak dalam pemakaian.
13.  Penghapusan barang sebelum waktunya.

2.5 PERBAIKAN MESIN-MESIN KANTOR
            Didalam penggunaan mesin-mesin kantor harus dipelihara dengan baik agar dapat di gunakan secara maksimal dalam kondisi yang memuaskan. Oleh karena itu disusun jadwal kerja untuk service atau perbaikan dalam rangka memelihara dan meningkatkan pengguna mesin kantor. Ada bebarapa  faktor yang perlu di perhatikan dalam rangka perbaikan mesin-mesin kantor:
1.      Reparasi
Yaitu perbaikan terhadap perlengkapan materil, agar dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
2.      Peningkatan
Yaitu mengusahakan perlengkapan materil pada kondisi yang lebih baik lagi sehingga umurnya dan nilainya juga bertambah.

3.      Penggantian
Yaitu mengganti perlengkapan yang telah ada dengan perlengkapan lain yang lebih cocok atau baru.
4.      Penambahan
Yaitu jumlah perlengkapan yang fungsinya sama sehingga nilai total dari perlengkapan yang sejenis itu bertambah.

2.6 Mesin Ketik
            Mesin tik adalah mesin yang pertama di gunakan untuk mencetak kata (Eyre,1989:hal 91)
1.      Mesin ketik manual
Mesin ketik manual merupakan mesin ketik pertama yang digunakan dalam kegiatan perkantoran. Mesin ini tidak memerlukan listrik.
Cara menggunakan mesin tik manual adalah sebagai berikut:
Masukkan selembar kertas kosong yang akan di ketik kedalam mesin tik melalui rol/gandaran lalu putar tombol rol/gandaran yang letaknya ada pada sebelah kanan dan kiri rol/gandaran hingga kertas masuk. Perawatan alat ini cukup membersihkan balok huruf dan angka yang terbuat dari baja yang tersusun rapi seperempat lingkaran. Juga memberikan pelumas pada sendi-sendi balok huruf agar ketikan tuts di tekan tidak menimbulkan kemacetan akibat karat (Eyre E.C,1989).
Pada waktu ini oleh IBM (International Business Machine Corporation) telah dibuat mesin ketik yang sangat modern, mesin ini dilengkapi dengan alat pembaca elektronik dan dipergunakan khusus untuk pekerjaan tik yang banyak memakai tabulator.
Seperti kita ketahui, pada perusahaan-perusahaan besar seringkali dibuat beribu-ribu daftar angka-angka yang berkolom, untuk mengetik daftar-daftar bilangan atau statistik para juru tik akan terus menerus menggunakan tabulator. Dengan adanya mesin tik modern baru itu, para juru tik sekarang tidak lagi memukul tabulator. Formulir-formulir yang akan diketik cukup digaris-garis tegak lurus dengan tinta istimewa yang mengalirkan gerakan elektronis, sehingga mesin ketik dapat mengerjakan tabulator secara otomatis. Mesin tik model ini dapat di gunakan untuk segala macam pekerjaan tik biasa, dan cara menggunakannya tidak begitu sukar.
2.      Mesin Ketik Elektronik
Mesin tik elektronik adalah mesin letik yang cara kerjanya digerakkan dengan mempergunakan tenaga listrik. Mesin tik elektronik memiliki ciri-ciri antara lain:
a.       Tenaga penggeraknya menggunakan tenaga listrik.
b.      Komponen dan cara kerjanya mekanis.
c.       Tuts-tutsnya seperti yang terdapat pada mesin tik manual ditambah saklar (on-off switch).
Cara menggunakan mesin tik elektronik adalah sebagai berikut:
Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan mesin tik manual, perbedaannya terletak pada sistem pekerjaannya saja. Karena tenaga yang digunakan adalah tenaga dari aliran listrik, maka mesi ini kita hubungkan dengan aliran listrik melalui stop kontak dan voltase nya harus disesuaikan dengan aliran listrik rumah atau kantor. Setelah mesin menyala, kita masukkan selembar kertas dan mulailah kita mengetik. Namun, kita harus tahu bahwa tulisan yang kita ketik tidak langsung tercetak pada kertas, melainkan tersimpan terlebih dahulu dalam memori mesin tersebut, bila kita telah yakin untuk di cetak di atas kertas cukup tekan tombol enter maka akan mencetak tulisan yang ada pada memori ke atas kertas.

2.7  MESIN WORD PROCESSING
Mesin word processing adalah mesin pengolah kata yang teknologinya lebih tinggi dan lebih otomatis (Eyre E.C,1989:hal 103).


a.      Sistem Kerja
1)      Stand-Alone Systems
Stand-alone systems yaitu pengolah kata dengan memasukkan data sendiri dan seluruhnya beroperasi tanpa bantuan dari peralatan elektronik lainnya. Perbedaannya dengan systems pengolah kata lain adalah pada dasarnya dari format editor teks yang lebih sederhana, dimana papan tombol dan fasilitas pencetakan dipisahkan dan materi yang sedang diperlihatkan pada sebuah layar pajangan secara visual. Hingga teks yang berasal dari cara perolehan kembali untuk penyusunan teks dapat di lihat ketika nampak pada baris dan yang di cetak dapat di koreksi dan di edit sebelum pencetakan dilakukan. Lebih lanjut lagi, dapat membantu dengan adanya program penukaran (analisator menjadi kata jargon) untuk dapat di perlihatkan saat diperlukan. Ini bermanfaat untuk produksi tentang dokumen formal seperti kontrak, didalam sistem kerja dan seperti menyediakan tata ruang standard untuk surat menyurat biasa.
2)      Share Resources Server
Suatu perluasan dari sistem dasar dimana hanya menjelaskan satu yang sering dikenal sebagai sumber daya bersama, dimana dua atau lebih papan tombol, VDU dan instalansi pengolah di hubungkan untuk satu mesin pencetak. Satu pengolah di lengkapi satu pengontrol mesin pencetak sehingga suatu pekerjaan dari stasiun pekerjaan dapat mengantri sampai yang dicetak dapat di proses selanjutnya. Sistem yang demikian membuat penggunaan lebih efesien menyangkut mesin pencetaknya tetapi memerlukan kehati-hatian dalam memogram untuk memastikan operasi berjalan baik.

b.      Keuntungan Mesin Word Processing
1)      Pengetikan berulang dapat dilakukan pada tingkat kerja kira-kira empat kali dari produktivitas seorang juru ketik copy dan itu eror free.
2)      Perkembangan, penghapusan, editing dan koreksi mudah dilakukan baik dalam teks yang ada dan di dalam masukan baru. Hal ini sangat berharga terutama dalam laporan kerja.
3)      Saat perintah, penghapusan, editing atau koreksi tidak perlu di ubah karena akan di cetak secara otomatis dalam kecepatan maksimum dari peralatan.
4)      Tergantung pada peralatan, menyimpan teks dapat di atur kembali di dalam hampir semua layar ketika diperlukan. Ini berlaku juga bagi tabel dan statistik.
5)      Sebagai pengolah kata menjadi lebih populer dalam operator industri dan perdagangan yang bertanggung jawab untuk peralatan sedang memperoleh status.



c.       Kerugian Mesin Word Processing
1)      Sampai taraf tertentu sebagian besar komunikasi menjadi depersonalised dan disana adalah suatu bahaya yang beberapa surat menyurat bisa kekurangan ketepatan oleh  karena ketidaksesuaian penggunaan paragraf dan kalimat, atau standard tak terpikirkan.
2)      Pemula dalam surat menyurat akan mempunyai lebih sedikit kontak dengan mereka yang menghasilkan surat mereka dan dokumen lain.
3)      Seorang juru ketik mentransfer dari suatu mesin ketik konvensional, dan lingkungan melingkup aktivitas yang umum, bagi suatu pengolah kata di temukan pekerjaan yang bukan perseorangan dan sedikit banyaknya terisolasi.
4)      Jika ada sangat banyak mengulangi pencetakan dari memori operator mungkin akan menjadi bosan dan sehingga menjadi teledor.
5)      Akan ada suatu uraian kuasa atau peralatan akan ada gangguan pekerjaan serius.

2.8  Mesin Penghitung

1.      Mesin Penghitung Uang
Dikantor khususnya pegawai bank, sering melakukan pekerjaan hitung menghitung uang dalam jumlah besar yang tentunya hal ini memerlukan ketelitian dan kejujuran dari pegawai yang bertugas.
2.      Mesin Hitung Saku
Mesin hitung saku atau yang biasa di sebut kalkulator adalah mesin hitung yang menggunakan tenaga baterai atau ada pula yang menggunakan tenaga matahari. Mesin hitung saku memiliki ukuran dan bentuk yang bermacam-macam, begitu juga dengan jumlah digit yang berbeda-beda (6,10,12,14 dan 16 tergantung kebutuhan).
3.      Printing Caalculator
Ini adalah kalkulator yang di lengkapi dengan printer untuk mencetak hasil hitungan. Mesin elektronik jenis ini sering digunakan di kantor perusahaan atau toko-toko.
4.      Mesin Kasir (Cash Register)
Mesin Cash register adalah alat yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi secara tunai.
5.      Komputer
Secara umum komputer telah menggantikan fungsi mesin tik sebagai alat untuk membuat warkat dan dokumen sekaligus menggandakannya dengan alat pencetak yang disebut printer.

2.9  Mesin Reprography
Salah satu tugas paling umum kantor adalah berbagai macam bentuk mengganda, karena dalam kegiatan perkantoran dibutuhkan sekali mesin-mesin menyalin. Seiring berkembangnya tekhnologi, mesin fotocopy juga mengalami kemajuan dalam desain yang menggunakan metoda elektronik. Dan aplikasi penyalinan nya secara umum sama dengan reprography. Berikut macam-macam mesin reprography:
1)      Mesin Stensil
Mesin stensil tidak lain adalah penghasil dokumen berbentuk lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang disebut dengan stensil sheet. Bila dua warna atau lebih diperlukan pada salinan akhir, stensil yang terpisah harus dibuat dan penduplikasian yang terpisa harus di jalankan untuk setiap warna.
Cara pengoperasian mesin stensil adalah sebagai berikut:
1.      Sebelum mengetik pada sheet sensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat halus karena sering kotor terkena endapan beas karbon.
2.      Sheet stensil harus benar-benar rata pada roll mesin tik agar menghasilkan bekas ketikan yang baik di sheet stensil.
3.      Pengetikan pada sheet stensil sebaiknya tidaak perlu tergesa-gesa.hal ini dikarenakan kesalahan pengetikan memang dapat di betulkan dengan koreksi, tetapi akan menghasilkan pencetakan yang kurang memuaskan.
4.      Di dalam menghentak tuts tidak perlu ekstra kuat, tetapi dengan normal hentakan normal saja sudah cukup untuk menghasilkan cetakan yang baik.
5.      Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kita melepaskannya dari mesin.
6.      Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan pelapis yang kedap tinta. Stensil di gores, entah dengan mesin tik (tanpa tinta) atau dengan tulisan tangan atau digambari dengan pena khusus. Master dapat pula disiapkan dengan proses pengopian pemindahan panas atau dengan pemotong stensil elektronik.
7.      Tinta di tekan menembus goresan pada stensil ke kertas yang melekat rapat. Mesin putar, kemudian di operasikan, bila menggunakan tangan atau listrik.
Cara pemeliharaan mesin stensil adalah sebagai berikut:
1.      Selalu dibersihkan dari kotoran yang berupa debu, serbuk kertas dan lain-lain.
2.      Diletakkan di tempat yang kering dan tidak di sinar matahari langsung.
3.      Roll perataan tinta/cairan di bersihkan oleh sabun.
4.      Kain penyaring dibersihkan dengan bensin.
5.      Setelah dibersihkan, pada bagian yang berputar di beri minyak pelumas.

2)      Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi adalah alat untuk menggandakan dokumen dengan memperbesar atau memperkecil ukuran dari aslinya. Mesin fotokopi merupakan alat pengganda yang praktis, karena siap setiap saat bila di perlukan.
Fotokopi berarti suatu  proses penyalinan suatu warkat atau dokumen dengan sistem pemotretan. Naskah asli yang di gandakan dengan mesin fotokopi ini akan menghasilkan rekaman naskah yang baik kualitasnya dan mirip atau mendekati aslinya, tetapi berwarna hitam tulisannya. Oleh karena itu banyak orang yang mempergunakan jasa fotokopi untuk menggandakan naskah, baik untuk keperluan pribadi, dinas, maupun kepentingan pendidikan.  Salinan dapat dibuat pada kertas biasa atau kertas khusus, transparasi atau master duplikasi.
Cara pemeliharaan mesin fotokopi adalah sebagai berikut:
ü  Setelah selesi dipakai, kita harus melepaskan mesin fotokopi dari saklar listrik agar tidak terlalu panas mesinnya.
ü  Kita harus membersihkan mesin fotokopi tersebut pada bagian papan kaca dan lainnya setiap seminggu sekali.
ü  Sesudah mesin fotokopi dipakai, diharapkan di tutup kembali agar terbebas dari debu dan air.
3)      Scanner
Scanner merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk maupun sifat benda seperti dokumen, foto, gelombang, suhu, dll. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan di transformasikan ke dalam komputer sebagai data digital.
Komputer juga harus di install dengan aplikasi khusus scanner tersebut, sehingga scanner dapat digunakan. Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
ü  Pemindai gambar.
ü  Pemindai barcode.
ü  Pemindai sinar-X.
ü  Pemindai cek.
ü  Pemindai logam.
ü  Pemindai Optical Mark Reader (OMR)


BAB III
KESIMPULAN

            Mesin-mesin kantor adalah sebuah alat yang di gunakan untuk menghimpun, mencatat, dan mengolah bahan-bahan, dan ataupun keterangan dalam suatu pekerjaan tata usaha yang cara kerjanya bersifat mekanik, elektrik, dan magnetik. (Sheddy N. Tjandra, dkk, 2008).
            Adapun keuntungan atau manfaat dalam penggunaan mesin-mesin kantor menurut Drs. Moekijat dalam bukunya yang berjudul Administrasi Perkantoran adalah:
1.      Untuk menghemat tenaga kerja.
2.      Untuk menghemat waktu.
3.      Untuk meningkatkan ketelitian dan memperbaiki mutu pekerjaan.
4.      Untuk mengurangi rasa bosan dibandingkan dengan metode tulisan tangan.
Didalam penggunaan, mesin kantor harus di pelihara dengan baik agar dapat di pergunakan secara maksimal dalam kondisi yang memuaskan. Yang dimaksud pemeliharaan disini adalah pemeliharaan terhadap harta benda, baik yang bergerak, dalam usaha untuk mempertahankan kondisi yang baik atau harta benda tersebut dalam pemakaian atau pemanfaatan, sehinggadiperoleh hasil yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu.







DAFTAR PUSTAKA

Cristopher, A.B., dan S. Ghosal, 1992. “What Is a Global Manager?”. Harvard Business Review. September-Oktober 124-132.
Copeland , L. 1988. “Valuing Diversity: Pioneer and Champions of Change”. Personnel.July: 48
Cox, T.H., dan S. Blake, 1991. “Managing Cultural Diversity: Implications for Organizational Competitiveness”. Academy of Management Executive. 5: 45-56,.
Flaherty, M.T. 1996. Global Operation Management New York: McGraw Hill, inc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar